Sinopsis: Banyak cerita dari tokoh pahlawan Melayu Riau, Hang Tuah. Dalam Sulalatus Salatin berbeda, ada yang menyebutkan bahwa ia dahulunya adalah seorang nelayan miskin, sementara versi lain menyebutkan bahwa ia berasal dari keturunan bangsawan Makassar.
Hang Tuah memiliki teman sejawat dan seperjuangan, Hang Jebat, Hang Nadim, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Hang Tuah juga terkenal membunuh seorang jawara dari Jawa yang terkenal dengan sebutan Taming Sari, yang di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit. Konon Taming Sari dikenal pandai berkelahi, kebal senjata dan dapat menghilang.
Namun, ia dikalahkan Hang Tuah, sehingga dengan membunuh Taming Sari. Lalu kerisnya diambil Hang Tuah dan diberi nama Taming Sari. Menurut cerita keris itu dapat berkuasa kepada pemiliknya untuk menjadi hilang.
Hang Tuah merupakan seseorang pahlawan dan tokoh legendaris Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka. Ia adalah seorang pelaut dengan pangkat laksamana dan juga petarung yang hebat di laut maupun di daratan.
Penggambaran Hang Tuah dari beberapa versi Sulalatus Salatin berbeda, ada yang menyebutkan bahwa ia dahulunya adalah seorang nelayan miskin. Hang Tuah ialah seorang pahlawan legenda berbangsa Melayu pada masa pemerintahan Kesultanan Melaka di abad ke-15 (Kesultanan Melayu Melaka) bermula pada 1400-1511 A.D. )[1] Menurut rekod sejarah, beliau lahir di Kampung Sungai Duyong, Melaka kira-kira dalam tahun 1444 A.D.
Pada masa mudanya, Hang Tuah beserta empat teman seperjuangannya, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu
membunuh sekelompok bandit-bandit dan dua orang yang berjaya
menghancurkan desa dengan amarahnya. Bendahara (sederajat dengan Perdana
Menteri dalam sistem pemerintahan sekarang) dari Melaka mengetahui
kehebatan mereka dan mengambil mereka untuk berkerja di istana.
Semasa ia bekerja di istana, Hang Tuah membunuh seseorang petarung
dari Jawa yang terkenal dengan sebutan Taming Sari, yang di bawah
pemerintahan Kerajaan Majapahit,
Konon Taming Sari dikenal pandai berkelahi,kebal senjata dan dapat
menghilang ,kemudian dilawan oleh Hang Tuah diketahui yang membuat
Taming Sari sakti terletak pada kerisnya,
Hang Tuah berhasil merebut keris tersebut kemudian membunuh Taming
Sari. Kemudian keris tesebut diambil Hang Tuah dan diberi nama Taming Sari , setelah menjadi miliknya dan dipercaya bahwa keris itu dapat berkuasa kepada pemiliknya untuk menjadi hilang.
Hang Tuah dituduh berzinah dengan pelayan Raja, dan di dalam
keputusan yang cepat, Raja menghukum mati Laksamana yang tidak bersalah.
Namun, hukuman mati tidak pernah dikeluarkan, karena Hang Tuah dikirim
ke sesebuah tempat yang jauh untuk bersembunyi oleh Bendahara.
Setelah mengetahui bahwa Hang Tuah akan mati, teman seperjuangan Hang Tuah, Hang Jebat,
dengan murka ia membalas dendam melawan raja, mengakibatkan semua
rakyat menjadi kacau-balau. Raja menyesal menghukum mati Hang Tuah,
karena dialah satu-satunya yang dapat diandalkan untuk membunuh Hang
Jebat. Secara tiba-tiba, Bendahara memanggil kembali Hang Tuah dari
tempat persembunyiannya dan dibebaskan secara penuh dari hukuman raja.
Setelah tujuh hari bertarung, Hang Tuah merebut kembali keris Taming
Sarinya dari Hang Jebat, dan membunuhnya.Setelah teman seperjuangannya
gugur, Hang Tuah menghilang dan tidak pernah terlihat kembali
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "HANG TUAH"
Posting Komentar